Jakarta - Banyak orang buru-buru mencopot sabuk pengaman setelah lampu tanda sabuk pengaman di pesawat udara mati. Ada yang beralasan sabuk pengaman membuat posisi tidak bebas. Padahal mengenakan sabuk pengaman selama pesawat mengudara bisa meminimalkan cedera.
dr Soemardoko Tjokrowidigdo, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan Indonesia, menjelaskan pada saat mengalami turbulensi, pesawat akan berguncang. Sebab pesawat kehilangan ketinggian secara mendadak atau terlempar mendadak pada saat di angkasa.
"Ini tergantung arah gayanya ke mana. Kalau arahnya ke atas maka orang yang tidak mengenakan sabuk pengaman bisa terlempar ke atas. Makanya, biasanya awak pesawat saat keadaan berbahaya memerintahkan penumpang untuk duduk dan memakai seat belt, kalau tidak orang yang tidak memakai sabuk pengaman tersebut bisa terlempar ke atas," tutur dr Soemardoko dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (29/12/2014).
Bisa jadi guncangan pesawat datang mendadak, sehingga awak pesawat tidak sempat mengingatkan penumpang untuk menggunakan sabuk pengamannya. Karena itulah, tetap mengenakan sabuk pengaman meski lampu tanda sabuk pengaman mati, dirasa lebih baik.
"Pintu darurat pesawat juga bisa terbuka secara paksa (saat terjadi turbulensi ekstrem, -red), sehingga antara tekanan luar pesawat dan di dalam akan ada penyesuaian tekanan. Penumpang yang memakai seat belt tadi dapat terkena dekompresi. Sementara penumpang yang tidak memakai seat belt bisa terlempar ke luar. Kondisi penumpang yang terlempar keluar terkena udara yang sangat dingin, sehingga harapan hidupnya sedikit," papar dr Soemardoko.
0 komentar:
Posting Komentar