Kami Melayani Pendaftaran Subagen Tiket dan Penjualan Tiket Pesawat : Air Asia, Avia Star, Citilink, Express Air, Garuda, Kalstar, Lion Air, Sriwijaya, Trigana Air Dll.

Kami melayani Pendaftaran subagent Arena Tiket, Flight Airlines, Flight Booking, Flight Tikets & Menyediakan Tiket Reservasi Online..

Lebih Cepat dan juga Praktis, Karena E-Ticket akan langsung kami kirim ke alamat email Anda.

TIDAK ADA MARK UP HARGA TIKET

( Sesuai Yang ditetapkan MASKAPAI Penerbangan )

Silahkan Anda Cek Tiket Promo Dengan Form Dibawah Ini !

KLIK DISINI UNTUK TATACARA BOOKING TIKET

VIKA TRAVEL
Jl.TB.Nabei No.1
ranjeng ciruas
SERANG - BANTEN

Selasa, 14 Oktober 2014

Citilink Akan Buka Rute Makassar-Surabaya

Jakarta - Maskapai Citilink Indonesia makin melebarkan sayap untuk terbang ke berbagai destinasi di Indonesia. Kali ini, Citilink akan membuka rute baru Makassar-Surabaya.

President & CEO Citilink, Arif Wibowo mengungkapkan, saat ini Citilink telah mengoperasikan 34 rute dan ditargetkan bisa menambah hingga 38 rute sampai akhir 2014.

"Rute kita masih akan menambah. Nanti akan nambah Makassar-Surabaya," kata Arif saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Selain Makassar-Surabaya, Arif menyebutkan akan menambah frekuensi penerbangan Jakarta (Halim)-Malang, Malang-Lombok, Malang-Bandung, dan Malang-Banjarmasin. Ini untuk memperkuat frekuensi penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, hingga 7 slot.

Penambahan rute dan frekuensi penerbangan juga sebagai salah satu cara untuk menambah jumlah penumpang yang ditargetkan bisa mencapai 8,2 juta pada akhir tahun.

"Sampai Agustus, kita sudah mengangkut 5 juta penumpang. Target 8,2 juta melalui 38 rute dan 200 penerbangan setiap harinya," ungkap dia.

Selain itu, perseroan juga berencana menambah 3 pesawat jenis Airbus A320. Dengan penambahan tersebut, total pesawat yang dimiliki Citilink bisa mencapai 32 pesawat pada akhir tahun.

"Meskipun Citilink pemain baru berbasis LCC (Low Cost Carrier), hari ini sudah punya 29 pesawat. Akan jadi 32 dengan Airbus 320 180 seater ke 32 kota. Penerbangan 170 per hari, akhir tahun 200 penerbangan, 38 rute. Hari ini masih 34 rute," jelas dia.

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Jambi-Jakarta Jadi 4 Kali Sehari

Jakarta - PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) menambah frekuensi penerbangan Jambi-Jakarta menjadi empat kali sehari mulai 1 Oktober 2014. Sebelumnya rute ini hanya dilayani sebanyak tiga kali sehari.

Sales Manager Garuda Cabang Jambi, Ubay Ihsandi, mengatakan penambahan rute ini seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jambi terutama di sektor pariwisata dan bisnis.

"Jambi punya potensi yang bisa dimanfaatkan dan kami berharap ekspansi Garuda ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jambi," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2014).

Maskapai pelat merah itu melayani rute Jambi-Jakarta dengan pesawat Boeing 737-800 NG berkapasitas 162 penumpang. Selain menambah frekuensi, Garuda juga berencana membuka rute lain dari Jambi.

Beberapa yang sedang dikaji adalah dari Jambi ke Palembang, Kepulauan Riau, Batam, dan Sumatera Selatan.

Gabungkan Tiket dan Airport Tax, Garuda Tekor Rp 2,2 M/Bulan

Jakarta - Maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sejak 1 Oktober 2012 menerapkan sistem penggabungan tiket dan Passanger Service Charge(PSC) alias airport tax untuk penerbangan domestik. 

Selama dua tahun diterapkan sistem PSC on Ticket ini, praktis hanya Garuda dan anak usahanya (Citilink) yang menerapkan. Selama menggabungkan PSC ke dalam tiket, Garuda ternyata harus nombok alias tekor Rp 2,2 miliar per bulan.

"Mengakibatkan nilainya cukup material, Rp 2,2 miliar berkurang setiap bulan," kata Executive Project Manager Dedicated Terminal Garuda Indonesia Andi Rivai di, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Kerugian ini disebut PSC tiket 'multileg stop over' yang tidak ter-collect. Misal wisatawan Jepang atau Belanda terbang memakai armada asal negaranya menuju Yogyakarta. Di Indonesia, penumpang harus transit di Denpasar atau Jakarta, kemudian berganti pesawat ke Yogya. 

Mereka bisa saja berganti pesawat memakai Garuda ke Yogya. Di lokasi transit, PT Angkasa Pura I atau II (Persero) menagih PSC ke penumpang padahal penumpang sudah membayar saat berangkat di negara asalnya. 

Mau tidak mau, Garuda yang harus membayar karena penumpang merasa telah membayar di awal saat berangkat. Hal ini diakibatkan sistem PSC on Ticket maskapai Garuda dan asing tidak bersinergi dengan sistem PSC on Ticket di Angkasa Pura I dan II. 

Penerapan PSC on Ticket yang dipakai dan dikelola operator bandara di Indonesia di bawah standar internasional yang dipakai Internasional Air Transport Association (IATA). Alhasil pembayaran PSC penumpang di luar negeri ke Indonesia tidak tercatat pada Global Distribution System (GDS) sehingga menyulitkan penagihan PSC oleh operator bandara RI.

"Akibatnya Garuda yang harus menanggung pembayarannya," kata VP Corporate Communication Garuda Pujobroto.

Pujo menerangkan pada dasarnya Garuda mendukung program PSC on Ticket namun syaratnya penggabungan tiket dan airport tax harus mengacu pada standar IATA.

"Artinya semua penerbangan domestik dan internasional dari atau ke Indonesia harus menerapkan PSC on Ticket," sebutnya.

Garuda akan Buka Konektivitas Amsterdam-Lisabon

Lisabon - PT Garuda Indonesia Tbk berkeinginan untuk memperlebar penerbangannya menuju Portugal dan kawasan-kawasan sekitarnya. Untuk merealisasikan ini, harus ada perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan Portugal.

Garuda akan bekerja sama dengan TAP Air (maskapai nasional Portugal) melakukan co-chair untuk membuka konektivitas Amsterdam-Lisabon. 

Rencana ini disampaikan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar seusai mengikuti Business Forum di Hotel Ritz Four Season, Lisabon, Portugal, Jumat (19/9/2014). Pertemuan bisnis ini dihadiri oleh banyak pejabat dan pengusaha Portugal. 

"Kami membahas konektivitas, bagaimana konektivitas antara Lisabon dan Jakarta bisa dilakukan. Garuda saat ini kan terbang ke Amsterdam, kemudian bagaimana bisa lanjut koneksi menuju Lisabon dengan TAP, dengan sistem co-chair," kata Emirsyah. 

Namun, untuk melakukan co-chair antara Garuda dengan TAP, lanjut Emirsyah, perlu ada pembahasan 'Air Service Agreement' antara pemerintah Indonesia dan Portugal. "Kami kemarin sudah bertemu dengan Kementerian Infrastruktur dan Transportasi, dan ini nanti perlu ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan kita," ujar dia. 

Emirsyah yakin dengan adanya konektivitas Amsterdam-Lisabon yang dimiliki oleh Garuda dan TAP, maka aktivitas bisnis dan pariwisata bisa ditingkatkan. Saat ini, kata dia, pasar di Portugal memang masih rendah, tingkat kunjungan wisatawan Portugal ke Indonesia hanya ribuan orang per tahun. 

"Pasar yang rendah ini karena konektivitas belum ada. Kita lihat ada dua kemungkinan, apakah the trade follow the ship atau the ship follow the trade," ujar dia. 

Untuk merealisasikan ini, Emirsyah belum mematok tenggat waktunya. Sebab, harus ada tindak lanjut terlebih dulu dari Kementerian Perhubungan untuk membahas 'Air Service Agreement' dengan pemerintah Portugal, meski saat ini ada group agreement antara Uni Eropa dengan Asean.

Garuda Jadi Maskapai Berlayanan Terbaik se-Asia Pasifik

Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia kembali berprestasi di dunia internasional. Garuda meraih Gold Award dari The Pacific Asia Travel Association (PATA) untuk servis terbaik dan layanan imigrasi di atas pesawat. Selamat!

Dari rilis yang diterima detikTravel, Jumat (19/9/2014) hari ini penghargaan tersebut diterima Direktur Layanan Garuda Indonesia Faik Fahmi pada acara The Pacific Asia Travel Association (PATA) Awards 2014 di Phnom Penh, Kamboja. Tentu ini jadi kabar gembira untuk industri penerbangan di Indonesia.

Ajang peanugerahan itu diikuti oleh 181 peserta dari 66 organisasi/perusahaan. Serta, diikuti pula oleh individu tingkat internasional yang bergerak di industri pariwisata dari seluruh Negara di kawasan Asia Pasifik yang dilaksanakan atas kerjasama dengan 'Macau Government Tourist Office (MGTO).

Dalam penghargaan PATA Awards 2014, layanan Immigration on Board (IoB) dan Garuda Indonesia Experience berhasil mendapatkan poin tertinggi untuk kategori Marketing-Carrier dan Heritage, dari total 4 (empat) kategori yaitu Education and Training, Environment, Heritage and Culture, Marketing dan Heritage.

Konsep layanan Immigration on Board merupakan layanan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian visa on arrival di dalam pesawat Garuda Indonesia yang dilaksanakan oleh petugas imigrasi secara khusus dalam penerbangan Garuda Indonesia menuju Jakarta. Dalam pelaksanaan layanan ini, Garuda Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI.

Saat ini, Garuda Indonesia telah menerapkan layanan tersebut di beberapa rute penerbangan internasional. Seperti rute Shanghai-Jakarta, Tokyo (Narita)-Jakarta, Seoul-Jakarta, Sydney-Jakarta, Tokyo (Narita)-Denpasar, Osaka-Denpasar dan Sydney-Denpasar.

Sementara konsep layanan Garuda Indonesia Experience merupakan layanan khas Garuda Indonesia yang mengedepankan keramahtamahan Indonesia dan menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para pengguna jasa.

Konsep Garuda Indonesia Experience tersebut diimplementasikan melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, pada 24 customer touch points, mulai dari layanan pre-journey, pre-flight, in-flight hingga post flight dan post journey.

AirAsia Kini Terbang Langsung dari Medan ke Palembang & Yogya

Medan - Maskapai AirAsia Indonesia melebarkan sayapnya ke berbagai destinasi di Nusantara. Dalam waktu dekat ini, AirAsia bakal membuka rute penerbangan langsung dari Medan menuju Palembang dan Yogyakarta yang rencananya terbang setiap hari.

Dari rilis yang diterima detikTravel, Selasa (16/9/2014) AirAsia Indonesia hari ini mengumumkan pengembangan konektivitas dari hub Medan dengan meluncurkan 2 penerbangan harian langsung, atau daily flight menuju Palembang dan Yogyakarta. Dua penerbangan itu, yakni Medan-Palembang dan Medan-Yogyakarta, akan dioperasikan serentak mulai 21 Oktober 2014 menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi penumpang.

"Medan memiliki potensi yang sungguh luar biasa karena lokasinya yang strategis dan menarik minat pelancong bisnis dan wisata. Pembukaan rute terbaru ini tentunya akan semakin menawarkan pilihan bagi pelanggan kami di Medan yang hendak melakukan perjalanan bisnis ke Palembang maupun perjalanan wisata ke Yogyakarta," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko.

Harga tiket untuk Medan-Palembang mulai dari Rp 199.000. Sedangkan Medan-Yogyakarta, harga tiketnya mulai dari Rp 299 ribu. Ingat, harga-harga tersebut adalah harga dasar (base fare) yang belum termasuk pajak dan biaya lain-lain

Pemesanan tiket bisa didapatkan dari hari ini sampai 21 September 2014. Lalu, Periode perjalanan mulai tanggal 21 Oktober 2014 sampai 24 Oktober 2015. Rencananya, AirAsia akan terbang setiap hari dari Medan menuju dua kota tersebut.

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Vika Travel, Semoga Puas dengan Layanan Kami